Kejagung Ucap Kehilangan Negeri Peroleh Rp 144, 2 Triliun Akibat Permasalahan Penggelapan 2022
Jakarta- Jaksa Agung Belia Perbuatan Kejahatan Spesial( Jampidsus) Kejaksaan Agung( Kejagung) Febrie Adriansyah menguraikan capaian kemampuan jajarannya di selama tahun 2022, dalam penindakan permasalahan penggelapan serta pengamanan kehilangan finansial negeri.
Ada pula hasil dari penindakan masalah rasuah yang ditangani, terdaftar kehilangan negeri serta perekonomian negeri menggapai Rp 144, 2 triliun serta USD 61. 948. 551.
“ Jumlah itu yang terdiri dari kehilangan finansial negeri sebesar Rp 34, 6 triliun serta USD 61. 948. 551, dan kehilangan perekonomian negeri sebesar Rp 109, 5 triliun,” tutur Febrie dalam keterangannya, Sabtu( 7 atau 1 atau 2023).
Bagi Febrie, keseluruhan kehilangan finansial negeri serta perekonomian negeri itu dihitung dari permasalahan penggelapan kategori kakap yang sukses dibeberkan, mulai dari pelacakan sampai dilimpahkan ke penuntutan.
Ada pula di antara lain merupakan masalah rasuah PT Delegasi Palma Nusantara dengan kehilangan finansial negeri Rp 4, 7 triliun serta USD 7, 88 juta; dan perekonomian negeri sebesar Rp 73 triliun.
Setelah itu permasalahan penggelapan ekspor Crude Palm Oil( CPO) ataupun minyak sawit anom serta turunannya, dalam perihal ini minyak goreng dengan kehilangan finansial negeri sebesar Rp 6 triliun serta kehilangan perekonomian negeri menggapai Rp 12, 3 triliun.
” Disusul masalah penggelapan logistik pesawat di PT Garuda Indonesia yang mudarat finansial negeri sebesar USD 609 juta ataupun Rp 8, 8 triliun,” nyata ia.
Kejagung Ucap Kehilangan
Tidak tertinggal permasalahan penggelapan kecurangan anggaran yang dicoba PT Waskita Batu Precast pada 2016 hingga 2020 dengan kehilangan finansial negeri dekat Rp 2, 58 triliun; pula permasalahan penggelapan cetak biru pabrik peluluhan baja kompor besar ataupun Blast Furnace Complex( BFC) oleh PT Krakatau Steel pada tahun 2011 yang mudarat finansial negeri dekat kurang lebih Rp 6, 9 triliun.
Berikutnya, permasalahan penggelapan pengurusan finansial serta anggaran pemodalan Badan Pembiayaan Ekspor Indonesia( LPEI) dengan kehilangan finansial negeri kurang lebih dekat Rp 2, 7 triliun serta USD 54 juta; dan penggelapan penyalahgunaan sarana area berikat pada Dermaga Tanjung Priok serta Dermaga Tanjung Kencana tahun 2015- 2021 dengan kehilangan finansial negeri dekat Rp 28, 7 miliyar serta perekonomian negeri kurang lebih sebesar Rp 712, 4 miliyar.
” Serta masalah asumsi perbuatan kejahatan penggelapan memasukkan besi ataupun baja serta produk turunannya rentang waktu 2016- 2021 yang mudarat finansial negeri dekat Rp 1 triliun serta perekonomian negeri kurang lebih menggapai Rp 22, 6 triliun,” tutur Febrie.
Walaupun sedemikian itu, lanjutnya, regu Pidsus Kejagung sudah sukses mengakulasi serta menyetorkan Pendapatan Negeri Bukan Pajak( PNBP) ke kas negeri sebesar Rp 2, 1 triliun dari keseluruhan PNBP Kejaksaan RI sebesar Rp 2, 7 triliun.
Berita Terupdate Setiap hari hanya di => Agen Slot Gacor